Sky Blue Bow Tie Senyum Semilir: COKLAT, SIAPA YANG TIDAK SUKA?

Kamis, 07 Januari 2016

COKLAT, SIAPA YANG TIDAK SUKA?


Saat hujan turun, dingin, minum cokelat-susu hangat... wow, pasti menyenangkan. Membaca buku jadi lebih santai, menonton film jadi lebih menyenangkan, belajar jadi lebih bersemangat. Atau malah... jadi ngantuk? Hehe... cokelat tidak bertanggung jawab bagi yang terakhir.


Rebutan makan cokelat, bisa belepotan seperti ini. Tapi belepotan dengan cokelat, siapa yang tidak suka?




Tapi cokelat juga tidak hanya diminum ketika hari dingin atau panas. Cokelat juga sering menjadi oleh-oleh. Saat ulang tahun, atau ada tante, om, atau saudara lainnya berkunjung, cokelat batangan sering menjadi hadiah atau oleh-oleh.

Tahukan Teman, bagaimana awalnya cokelat dikonsumsi? Cokelat berasal dari biji-biji kakao (theobroma cacao). Tumbuhan ini awalnya berasal dari daerah Amazon Tengah sampai Amerika Tengah. Orang-orang Olmec yang tinggal di selatan Meksiko diperkirakan sudah mengonsumsi coklat sekitar 1100-1400 SM (Wow, jaman mana itu....). Dan awalnya cokelat hanya diminum, tidak dimakan.

Tahukan Teman, bagaimana caranya membuat coklat? Buah kakao yang besar dan keras itu dibuka, di dalamnya ada biji-biji cokelat. Biji-biji cokelat itu kemudian dijemur sampai kering. Setelah dijemur, kemudian dipanggang agar aromanya keluar. Baru kemudian digiling menjadi cokelat bubuk.
Biji-biji cokelat dijemur, lalu dipanggang biar aromanya keluar, danakhirnya digiling.

Bubuk cokelat dicampur susu, gula, dan bahal lain, lalu dicetak, lalu dibungkus. Jadi deh cokelat rapi yang selalu menggoda untuk dibeli.

Nah, cokelat bubuk ini yang kemudian dicampur susu, gula, dan bahan lainnya. Adonan kental cokelat yang sudah dicampur itu kemudian dicetak dan dibiarkan keras. Setelah keras cokelat dibungkus. Cokelat yang sudah rapi dan bermerk itulah yang sering kita beli di super market.
Tapi cokelat juga ada bahayanya lho. Konon, salah satu kandungan di dalam cokelat adalah teobromin. Teobromin ini bila dikonsumsu oleh hewan seperti kuda, anjing, kakak tua, tikus, dan anak kucing, bisa berbahaya.  Metabolisme hewan-hewan itu tidak bisa mencerna teobromin. Jadi kalau anak kucing atau anjing makan cokelat, bisa kejang-kejang, epilepsi, bahkan serangan jantung. Jadi jangan coba-coba deh. Kasihan mereka....

Bahan naskah: Wikipedia & WWP
Foto : WWP

Artikel ini disponsori oleh:

Penulis: Yosep Rustandi
Tebal: 92 halaman, full collor.
Penerbit Laksana Kids
Harga :  Rp 40.000
Pemesanan: WA 085772751686
BBM: 5CEFDB37
Ingin tahu lebih banyak tentang DONGENG MENDIDIK DARI DUNIA BINATANG?
Klik saja DI SINI

1 komentar: